Ingin Memakai Dark Mode pada Web Design? Ikuti Dulu 4 Tipsnya! Selama beberapa tahun terakhir, dark mode atau mode gelap menjadi fitur yang diminati di dunia teknologi. Bukan cuma di smartphone dan tablet, mode ini juga merambah hingga ke software dan website. Akan tetapi, tak sedikit orang yang mempertanyakan efektivitas pemakaian dark mode pada web design. Apa memang ada fungsinya atau hanya sekedar ikut tren?
Melalui artikel ini, kita akan mengetahui pemakaian dark mode sebagai elemen desain website dan serangkaian tips dalam penerapannya!
Mengapa Memakai Dark Mode Pada Website?
Ketika mengaktifkan dark mode, cahaya pada layar perangkat akan dikurangi. Meski begitu, desainnya tetap mempertahankan rasio warna untuk menjaga tingkat readability. Sejumlah produsen perangkat elektronik pun memakai dark mode untuk meningkatkan visual ergonomis. Pasalnya, fitur ini dianggap mampu menyesuaikan pencahayaan agar pengguna nyaman beraktivitas. Selain itu, ketegangan mata juga ikut berkurang.
Baca : Rekomendasi Font yang Cocok Untuk Desain atau Website Kamu
Perusahaan teknologi seperti Apple dan Microsoft belakangan gencar memakai dark mode pada desain software maupun website-nya. Menurut Apple, dark mode membantu meningkatkan fokus orang-orang pada pekerjaannya. Sementara Microsoft mengandalkannya untuk menghemat daya baterai pada perangkat.
Apa Saja Tips Memakai Dark Mode Untuk Web Design?
Berencana mengaplikasikan dark mode pada web design? Walau sekilas tampak keren serta kekinian, dark mode yang digunakan tanpa perhitungan justru akan merusak desain website. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut supaya hasilnya tak mengecewakan:
1. Hindari Pemakaian Pure Black
Meski dinamakan dark mode, bukan berarti Anda bisa menggunakan warna hitam pekat sebagai salah satu warna utamanya. Justru warna seperti pure black (#000000) harus dihindari karena akan menimbulkan ketidaknyamanan pada pengguna. Sebaiknya, pilih warna seperti abu-abu gelap (#121212) yang membuat teks lebih terang, tetapi tak akan membuat Anda terganggu membacanya. Gunakan perpaduan warna pada website yang tepat sehingga dalam mode gelap hasilnya bisa tetap maksimal.
2. Jangan Gunakan Saturated Color
Selain warna hitam pekat, saturated color atau warna jenuh adalah pilihan lain yang sebaiknya dihindari. Hal ini disebabkan saturated color akan semakin menyulitkan Anda membaca teks. Sebagai solusi, pakai desaturated color pada warna primer yang akan menghasilkan kontras pas. Kemudian, pasang tone lebih terang di antara range 200 sampai 50 untuk mempertahankan readability.
3. Ikuti Standar Rasio Kontras yang Disarankan
Kemudian, untuk menghasilkan dark mode pada web design yang baik, pastikan untuk mengikuti rasio kontras yang disarankan. Untuk warna putih pada teks, misalnya, rasio yang disarankan adalah 15:8:1. Sementara kalau Anda memakai warna selain putih, rasionya menjadi 4:5:1. Dalam hal ini, Anda dapat memanfaatkan alat penguji rasio, misalnya Webaim.org, untuk pengecekan.
4. Siapkan Fitur Switch Ke Light Mode
Seperti pada smartphone, pastikan fitur dark mode yang Anda aplikasikan pada website tepat menyediakan opsi switch ke light mode. Pasalnya, belum tentu semua pengunjung nyaman dengan dark mode. Opsi mode seperti ini juga berdampak pada pengalaman pengguna (User experience), sehingga mereka bisa leluasa menjelajahi website sesuai masing-masing preferensi.
Kesimpulan
Dark mode pada web design dapat menjadi fitur yang berguna saat Anda mengikuti poin-poin yang disebutkan di atas. Pemakaian warna yang tepat, mengatur rasio, serta memperhatikan kenyamanan pengguna akan membuat fitur efektif digunakan.
Namun kalau Anda masih ragu untuk mengaturnya sendiri, banyak jasa website murah yang dapat membantu untuk menerapkannya. Di jasa website jogja Jagoweb design, Anda dapat membuat website dengan harga murah namun kualitas profesional. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan website menarik dengan fungsionalitas maksimal.